selamat datang di blog Aulina Dwi ..
mohon comentarnya ya ..
terima kasih ..

Kamis, 17 Februari 2011

Kamera DSLR

Apa itu kamera DSLR ???

DSLR adalah singkatan dari Digital Single-Lens Reflex. Kamera DSLR artinya kamera digital yang menggunakan refreksi lensa tunggal. Fotografer mengintip objek yang akan difoto melalui lubang intip atau biasa disebut view-finder. Hasil foto yang akan didapat adalah sama dengan apa yang tampak melalui view-finder tersebut.

Kamera refleks lensa tunggal‎ (en:single-lens reflex (SLR) camera) adalah kamera yang menggunakan sistem jajaran lensa jalur tunggal untuk melewatkan berkas cahaya menuju ke dua tempat, yaitu Focal Plane dan Viewfinder, sehingga memungkinkan fotografer untuk dapat melihat objek melalui kamera yang sama persis seperti hasil fotonya. Hal ini berbeda dengan kamera non-SLR, dimana pandangan yang terlihat di viewfinder bisa jadi berbeda dengan apa yang ditangkap di film, karena kamera jenis ini menggunakan jajaran lensa ganda, 1 untuk melewatkan berkas cahaya ke Viewfinder, dan jajaran lensa yang lain untuk melewatkan berkas cahaya ke Focal Plane.
Kamera SLR menggunakan pentaprisma yang ditempatkan di atas jalur optikal melalui lensa ke lempengan film. Cahaya yang masuk kemudian dipantulkan ke atas oleh kaca cermin pantul dan mengenai pentaprisma. Pentaprisma kemudian memantulkan cahaya beberapa kali hingga mengenai jendela bidik. Saat tombol dilepaskan, kaca membuka jalan bagi cahaya sehingga cahaya dapat langsung mengenai film. (NESW4586)



Cahaya yang masuk, setelah melewati jajaran lensa (1) akan dipantulkan oleh cermin yang dipasang pada posisi kemiringan 45 derajat (2) dan diproyeksikan ke matte focusing screen (5). Melalui condensing lens (6) dan pantulan di dalam pentaprism (7), gambar objek kemudian diteruskan ke lensa mata manusia (8). Ketika kita menekan tombol shutter (bidik) maka cermin (2) akan melipat ke arah panah, focal plane shutter (3) membuka dan kemudian gambar akan ditangkap oleh sensor (4) dan diteruskan ke prosesor gambar kemudian disimpan di media penyimpanan (MMC dan sebagainya).

Komponen Kamera DSLR

Pembidik

Salah satu bagian yang penting pada kamera adalah pembidik. Ada dua sistem bidikan, yaitu:
  • jendela bidik yang terpisah dari lensa (Viewfinder type)
  • bidikan lewat lensa (Reflex type).
Kamera SLR, sesuai dengan namanya (Single Lens Reflex), menggunakan sistem bidikan jenis kedua. Mata fotografer melihat subjek melalui lensa, sehingga tidak terjadi parallax, yaitu keadaan dimana fotografer tidak melihat secara akurat indikasi keberadaan subjek melalui lensa sehingga ada bagian yang hilang ketika foto dicetak. Keadaan parallax ini pada dasarnya terjadi pada pemotretan sangat close up dengan menggunakan kamera viewfinder.

 

Jendela Bidik

Jendela bidik merupakan sebuah kaca yang di dalamnya tercantum banyak informasi dalam pemotretan. Jendela bidik memuat penemu jarak (range-finder), pilihan diafragma, shutter speed, dan pencahayaan (exposure).

Lensa

Dalam fotografi, lensa berfungsi untuk memokuskan cahaya hingga mampu membakar medium penangkap (film). Di bagian luar lensa biasanya terdapat tiga cincin, yaitu cincin panjang fokus (untuk lensa jenis variabel), cincin diafragma, dan cincin fokus.

Macam-macam lensa

  • Lensa Standar. Lensa ini disebut juga lensa normal. Berukuran 50 mm dan memberikan karakter bidikan natural.
  • Lensa Sudut-Lebar (Wide Angle Lens). Lensa jenis ini dapat digunakan untuk menangkap subjek yang luas dalam ruang sempit. Karakter lensa ini adalah membuat subjek lebih kecil daripada ukuran sebenarnya. Dengan menggunakan lensa jenis ini, di dalam ruangan kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer jika dibandingkan dengan lensa standar. Semakin pendek jarak fokusnya, maka semakin lebar pandangannya. Ukuran lensa ini beragan mulai dari 17 mm, 24 mm, 28 mm, dan 35 mm.
  • Lensa Fish Eye. Lensa fish eye adalah lensa wide angle dengan diameter 14 mm, 15 mm, dan 16 mm. Lensa ini memberikan pandangan 180 derajat. Gambar yang dihasilkan melengkung.
  • Lensa Tele. Lensa tele merupakan kebalikan lensa wide angle. Fungsi lensa ini adalah untuk mendekatkan subjek, namun mempersempit sudut pandang. Yang termasuk lensa tele adalah lensa berukuran 70 mm ke atas. Karena sudut pandangannya sempit, lensa tele akan mengaburkan lapangan sekitarnya. Namun hal ini tidak menjadi masalah karena lensa tele memang digunakan untuk mendekatkan pandangan dan memfokuskan pada subjek tertentu.
  • Lensa Zoom. Merupakan gabungan antara lensa standar, lensa wide angle, dan lesa tele. Ukuran lensa tidak fixed, misalnya 80-200 mm. Lensa ini cukup fleksibel dan memiliki range lensa yang cukup lebar. Oleh karena itu lensa zoom banyak digunakan, sebab pemakai tinggal memutar ukuran lensa sesuai dengan yang dibutuhkan.
  • Lensa Makro. Lensa makro biasa digunakan untuk memotret benda yang kecil.

Fokus

Fokus adalah bagian yang mengatur jarak ketajaman lensa, sehingga gambar yang dihasilkan tidak berbayang.

Kecepatan rana

Kecepatan rana (shutter speed) artinya penutup (to shut = menutup). Pada waktu kita menekan tombol untuk memotret, terjadi pembukaan lensa sehingga cahaya masuk dan mengenai film. Pekerjaan shutter adalah membuka dan kemudian menutup lagi.
Kecepatan rana adalah kecepatan shutter membuka dan menutup kembali. Shutter speed dapat kita atur. Jika kita memilih 1/100, maka ia akan membuka selama 1/100 detik.
Skala shutter speed bervariasi. Ada yang B, 1, ½, ¼, 1/8, 1/15, 1/30, 1/60, 1/125, 1/250, 1/500, 1/1000, dst. Mulai dari ½ sampai 1/1000 biasanya hanya disebut angka-angka dibawah saja. Artinya 100 = 1/100 dan 2 artinya ½ detik. Namun jika angka 2 itu berwarna, maka artinya adalah 2 detik.
Sedangkan B artinya bulb, yaitu jika tombol ditekan maka shutter membuka, dan ketika tombol dilepaskan maka shutter menutup.
Yang perlu diingat adalah, semakin lama kecepatan shutter, jumlah cahaya yang masuk akan semakin banyak. Semakin besar angkanya, maka kecepatan shutter akan semakin tinggi(shutter akan semakin cepat membuka dan menutup).
  • Speed cepat
Speed cepat kita gunakan untuk memotret benda yang bergerak. Semakin cepat pergerakan benda tersebut, maka semakin besar angka speed shutter yang kita butuhkan.
  • Speed lambat
Jika benda yang bergerak cepat dipotret dengan speed shutter rendah, maka hasilnya ialah gambar akan tampak kabur, seakan-akan disapu, namun latar belakangnya jelas. Efek ini kadang-kadang bagus dan menimbulkan sense of motion dari benda yang dipotret.
Cara lain adalah dengan menggerakkan kamera ke arah gerak objek (panning) bertepatan dengan melepas tombol. Hasil gambarnya ialah latar belakang kabur, tetapi gambar subjek jelas. Seberapa jelas atau kaburnya subjek tergantung pada cepat atau lambatnya gerakan panning. Jika gerakannya bersama-sama dengan gerakan subjek, maka gambar yang dihasilkan jelas. Sebaliknya jika kamera lebih cepat atau lebih lambat dari gerakan subjek, maka hasilnya akan blur (kabur).

Diafragma

Diafragma atau aperture (atau sering disebut bukaan) berfungsi untuk mengatur jumlah volume cahaya yang masuk. Alat ini biasanya terdapat di belakang lensa. Terdiri dari 5-8 lempengan logam yang tersusun dan dapat membuka lebih lebar atau lebih sempit.



Penulisan angka diafragma biasanya adalah f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, dan f/16, dst. Semakin kecil angka diafragma, maka bukaan yang dihasilkan akan semakin lebar sehingga cahaya yang masuk semakin banyak.
  • Bukaan besar
Bukaan diafragma yang besar digunakan untuk menghasilkan foto dengan subjek yang tajam dengan latar belakang blur.
  • Bukaan kecil
Bukaan kecil akan menghasilkan gambar yang tajam mulai dari foreground hingga background. Bukaan kecil biasanya digunakan dalam pemotertan landscape yang memang membutuhkan detail dan ketajaman di selurh bagian foto.

Cara Penyimpanan Kamera DSLR

 Cara Penyimpanan
a. Jangan menyimpan kamera disuatu tempat (bisa lemari, kotak, atau tempat tertutup lainya) dengan dilengkapi dengan lampu pijar. Lampu pijar mempunyai sifat memancarkan panas, selain cahaya, yang dapat menyebabkan peningkatan suhu ruang dan dapat berakibat sistem kedap cahaya yang ada dikamera, seperti seal karet, beludru, dll. bisa terpengaruh seperti mengkerut, longgar atau bahkan rusak. Akibatnya tentu sensor-sensor cahaya yang tersedia baik dikamera maupun di lensa tidak dapat berfungsi dengan baik atau tidak sesuai dengan yang kita inginkan karena ada tambahan cahaya yang tidak diundang masuk melalui celah-celah yang rusak tadi.
b. Jangan menyimpan kamera bercampur dengan pakaian. Pada umumnya lemari pakaian atau tempat penyimpanan pakaian cenderung lembab dan ditaruh kapur barus. Uap kapur barus dapat merusak lensa kamera.
c. Jika memungkinkan, simpan kamera pada ruang yang ber-AC. Ruangan ber-AC terkondisikan mempunyai kelembaban yang kurang dari ruangan tanpa AC.
d. Gunakan tempat/wadah/container yang terbuat dari bahan plastik atau polymer yang dapat tertutup rapat seperti wadah /container produksi tupperware, lion star dan lain-lain, disesuaikan kebutuhan ruang simpan dan ketersediaan dana.
e. Yang perlu diperhatikan adalah check kemampuan penutupan wadah dan kemudian buka tutupnya. Wadah ini diupayakan mempunyai tingkat kebocoran serendah mungkin atau tingkat kedap udara yang setinggi mungkin.
f. Masukan silica gel dalam wadah tersebut. Silica gel berfungsi menyerap kandungan air dalam udara atau kelembaban udara dalam wadah penyimpanan kamera. Silica gel dapat dibeli literan atau eceran atau kantongan pada toko benda kimia atau apotik semisal Kimia Farma. Indikator silica aktif adalah berwarna biru atau warna merah muda jenuh. Tempatkan silica gel ini pada wadah kecil, bisa berupa wadah film kamera, atau wadah kecil lainya, biarkan terbuka (jangan ditutup) atau jika takut tumpah wadah kecil ini dapat ditutup tetap diberi lubang-lubang kecil yang bisa dibuat dengan menusukan jarum pada wadah kecil ini. Yang penting wadah penyimpanan silica gel dapat kontak langsung dengan udara dalam wadah penyimpanan kamera, sehingga kelembaban udara dapat diserap.
Indikator silica gel sudah jenuh (tidak berfungsi lagi) jika terjadi perubahan warna dari warna semula, misalnya jika awalnya berwarna biru atau merah muda jenuh kemudian sudah berubah menjadi biru atau merah muda pudar (kondisi normal batas aktifnya sekitar 2 bulan). Jika sudah demikian maka ganti dengan silica gel yang baru.
Jika mau berhemat, silica gel yang sudah jenuh dapat dipergunakan kembali dengan cara memanggang silica gel diatas kompor sebelum dipakai lagi. Dengan pemanggangan maka air yang terjebak dapat dipaksa keluar menguap. Tanda/indikator silica gel telah dapat dipergunakan kembali (aktif) jika warna kembali berubah (biru gelap/biru jenuh). Tunggu sampai dingin dan masukan kembali pada tempatnya semula. Media untuk memanggang bisa dari loyang untuk membuat roti.
Proses ini dapat diulangi beberapa kali tanpa mengurangi kemampuan menyerap air di udara.

Kamera DSLR Canon

Kelas pemula (entry level)

Canon EOS 1000D (Rebel XS/Kiss F)

  Inilah kamera DSLR pemula termurah dan terpopuler yang jadi pilihan utama mereka yang budget-minded. Kamera DSLR bersensor CCD 10 MP dan memiliki 7 tiik AF ini hebatnya sudah dilengkapi live-view dan mampu memotret hingga 3 fps. Dijual satu paket bersama lensa kit dengan kisaran harga sekitar 4,8 jutaan, EOS 1000D ini direkomendasikan untuk mereka yang awalnya berencana membeli kamera prosumer namun ingin merasakan sensasi kamera DSLR.

Status (updated) : sejak 7 Februari 2011 telah hadir penerusnya yang bernama EOS 1100D (Rebel T3) dengan sensor CMOS 12 MP dan kemampuan merekam video HD 720p.

Canon EOS 500D (Rebel T1i)
 
 EOS 500D menjadi kamera DSLR termewah di seri pemula, berkat adanya fitur HD movie dan resolusi yang melonjak tajam menjadi 15 MP. Penyempurnaan lain dari 450D tidak terlalu banyak (seperti resolusi LCD dari 230ribu piksel menjadi 920 ribu piksel), sehingga harga jualnya yang ada di kisaran 7,8 jutaan (plus lensa kit) terasa agak mahal untuk ukuran DSLR kelas pemula. Direkomendasikan untuk yang menyukai memotret dan merekam video.
Status (updated) : meski produk ini sudah digantikan dengan EOS 550D per Februari 2010, dan sejak 7 Februari 2011 kembali digantikan dengan EOS 600D (Rebel T3i) dengan layar lipat 3 inci.
 
Kelas menengah (semi-pro)
Canon EOS 50D
OS 50D menjadi kamera semi-pro Canon yang punya fitur lengkap plus live-view. Layaknya kamera semi-pro pada umumnya, 50D sudah berbahan magnesium alloy yang kuat, bodi weather sealed dan kinerja cepat (6 fps). EOS 50D masih memakai sensor CMOS berukuran APS-C yang resolusinya 15 MP. Sebagai kamera semi-pro, kamera ini sudah memakai finder jenis prisma yang terang. Harga jual sekarang sekitar 9 juta body-only, cocok untuk yang menginginkan DSLR semi-pro dengan harga terjangkau.
Status (updated): diskontinu, digantikan EOS 60D yang spec-down dari EOS 50D.

 Canon EOS 7D
 Radisi Canon membuat seri satu digit untuk sensor full-frame tidak berlaku disini. EOS 7D hanyalah penerus dari EOS 50D dengan sensor CMOS APS-C yang dinaikkan resolusinya hingga 18 MP. Namun untungnya perubahan dari 50D ke 7D cukup signifikan, sebutlah seperti desain bodi dan tata letak tombol yang diperbaiki, serta jumlah titik AF yang jauh lebih berlimpah (19 titik). Selain itu EOS 7D juga sudah dilengkapi dengan HD movie. Dijual di kisaran harga 15 juta body-only, EOS 7D cocok untuk para pecinta sport dan foto cepat lainnya.




Kelas pro (full frame)
Canon EOS 5D mark II
 EOS 5D mark II merupakan penerus EOS 5D dengan penambahan fitur HD movie. Selain itu, sensor 5D mark II adalah berjenis full-frame bersolusi 21 MP yang rendah noise di ISO tinggi. Namun untuk urusan auto fokus, 5D ini justru kalah oleh pendatang baru 7D sehingga kurang cocok untuk memotret sport. Belum lagi kecepatan burst-nya hanya 3.9 fps. Tampaknya kamera seharga 24 juta body only ini lebih cocok untuk yang menyukai landscape atau fotografi interior.




Kamera DSLR Nikon

Kelas pemula (entry level), tanpa motor AF di bodi
Nikon D3000

 Nikon D3000 merupakan DSLR penerus dari D60, boleh dibilang D3000 ini tak banyak berbeda dengan pendahulunya kecuali pemakaian modul 11 titik AF yang fleksibel. Masih mengandalkan sensor CCD 10 MP dan juga masih tanpa fitur live-view, D3000 ini juga direkomendasikan untuk pemula yang mencari DSLR yang mudah dipakai namun berkualitas baik. Dengan harga jual 5,8 jutaan plus lensa kit, tampaknya D3000 bakal jadi kamera populer di tahun 2010 ini.
Status (updated) : Telah hadir Nikon D3100 dengan kemampuan full HD movie.


Nikon D5000
 Produk elit di kelas pemula ini mengandalkan keistimewaan LCD lipat dan HD movie, melengkapi sensor CMOS 12 MP dan burst 4 fps ditambah modul 11 titik AF yang membuatnya jadi DSLR lengkap dan sarat fitur bahkan terlalu lengkap untuk ukuran DSLR pemula. Konsekuensinya adalah harga jual D5000 yang melambung mencapai 8 juta (plus lensa kit) bahkan lebih mahal dari EOS 500D, cukup mahal mengingat D5000 bukanlah DSLR kelas semi-pro. D5000 cocok untuk mereka yang senang merekam video HD dengan angle sulit (LCD lipat sangat berguna dalam hal ini).
Status (updated) : Sejak peluncuran Nikon D3100, di pasaran mulai sulit menemukan D5000.

Kelas menengah (semi-pro)
Nikon D90
 Nikon D90 merupakan penerus Nikon D80 yang populer di masa lalu, dengan positioning yang tanggung yaitu antara DSLR pemula dan DSLR semi-pro. Namun D90 sudah dilengkapi dengan fitur kelas semi-pro seperti finder jenis prisma dan top status LCD sehingga berani bersaing di kelas semi-pro (meski masih memakai material bodi plastik). Nikon D90 merupakan DSLR Nikon pertama dengan fitur HD movie dan dijual di harga 9,5 jutaan (body only), cocok untuk mereka yang tidak puas dengan DSLR pemula namun tidak sanggup membeli DSLR semi-pro yang mahal.
Status : masih tersedia untuk jangka waktu beberapa bulan lagi. Update : Telah hadir Nikon D7000 yang menggantikan D90 dengan fitur yang lebih lengkap dan sensor 16 MP. D7000 akan bersaing dengan EOS 60D.

Nikon D300/D300s 
 Di kelas semi-pro sesungguhnya, Nikon mengandalkan D300/D300s yang tangguh, cepat dan mewah. Dengan 51 titik fokus dan 1005 pixel RGB metering, D300 siap diajak bekerja cepat hingga 7 fps.  D300s menambahkan fitur HD movie dan dual slot memory-card dibanding D300, namun keduanya masih sama-sama beresolusi 12 MP saja pada keping sensor CMOS APS-C. D300/D300s cocok untuk mereka yang mengutamakan kecepatan, akurasi dan custom setting yang lengkap, D300s dijual di kisaran 17 juta body only.
Status : D300 menjelang diskontinu, D300s tersedia


Kelas pro (full frame)
Nikon D700
 Di kelas profesional, Nikon punya D700 dengan sensor FX (full frame) yang masih setia di resolusi 12 MP layaknya D300 yang berformat DX. D700 memang bersaing dengan EOS 5D mark II, bahkan harga jual body only pun sama di kisaran 24 jutaan. Soal ISO tinggi jangan kuatir, D700 sanggup memberi foto dengan noise amat rendah di ISO tinggi berkat sensor full-framenya. D700 punya 51 titik AF, burst 5 fps dan masih menyediakan built-in flash





sumber :

http://www.infofotografi.com/blog/2011/01/keunggulan-dan-kelemahan-sistem-kamera-dslr-canon-nikon-sony-pentax-dan-olympus/
http://kamera-gue.web.id/2010/01/02/daftar-lengkap-kamera-dslr-canon-dan-nikon/
http://deteksi.info/2008/09/apa-itu-kamera-dslr/
http://id.wikipedia.org/wiki/Kamera_SLR
http://id.shvoong.com/products/cameras/2104009-cara-penyimpanan-kamera-dslr/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar